kewajiban ber-zakat

Apa itu zakat?

Zakat merupakan rukun islam yang ke-3 dan wajib ditunaikan bagi setiap muslim yang telah mencapai nishab. Salah satu jenis Zakat yang perlu ditunaikan ialah Zakat Penghasilan. Zakat Penghasilan merupakan zakat yang ditunaikan dari penghasilan jika sudah mencapai nishab. 

Salah satu pilar pembangunan di dalam peradaban Islam ialah Zakat. Banyak sekali aspek peradaban yang disupport oleh adanya Zakat, seperti bergeraknya kegiatan ekonomi. Zakat dapat diberikan kepada para mustahik untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, juga menjadi suplemen dalam bergerak di bidang usaha bagi mustahik untuk dapat meningkatkan taraf kehidupannya.

Salah satu dalil bahwa pentingnya Zakat 

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (At-Taubah: 103).

Jika anda ingin menunaikan Zakat Penghasilan dengan mudah dan aman, dapat mendaftarkan diri anda melalui portal TA (Telkom Akses)

A. Nishab Zakat Penghasilan

Pada zakat penghasilan, nishab atau batas minimum harta yang wajib dikeluarkan zakatnya adalah senilai 85 gram emas dalam setahun. Sehingga, kita harus mengetahui terlebih dulu harga emas. Misalnya, per bulan Januari 2025, harga emas per gramnya adalah Rp1.350.000,00. Sehingga nishab zakat penghasilannya menjadi:

Bila penghasilan setahun: 85 gram emas x Rp1.350.000,00 = Rp114.750.000,00


Bila penghasilan perbulan: Rp114.750.000,00 : 12 bulan = Rp9.562.500,00

Artinya, apabila gajinya dalam setahun atau sebulan kurang dari nominal angka di atas, maka ia sebenarnya belum wajib mengeluarkan zakat penghasilan. Namun, ia tetap bisa menggantinya dengan berinfaq.

B. Haul Zakat Penghasilan

Kita perlu memperhatikan haul atau batas minimal waktu kepemilikan harta. Haul pada zakat penghasilan adalah 12 bulan. Zakat penghasilan bisa dibayarkan sebulan sekali atau dapat dibayarkan setahun sekali.

C. Kadar Zakat Penghasilan

Kadar zakat penghasilan adalah 2,5%.

CARA MENGHITUNG ZAKAT PENGHASILAN
Misalnya, Bapak Hafiz memiliki gaji bulanan sejumlah Rp12.000.000,00. Dalam setahun, Bapak Hafiz memiliki penghasilan Rp144.000.000,00.  Apabila mengacu nishab zakat di atas, maka gaji Bapak Hafiz telah mencapai nishab dan sudah wajib mengeluarkan zakat penghasilan. Maka, cara menghitung zakat penghasilannya adalah:

1. Apabila langsung pertahun: Rp144.000.000,00 x 2,5% = Rp3.600.000,00


2. Apabila perbulan: Rp12.000.000,00 x 2,5% = Rp300.000,00


Itulah contoh cara penghitungan zakat penghasilan yang bisa kita lakukan sendiri.

Chat WhatsApp
WhatsApp